Determinan Food Waste Rumah Tangga Wilayah Perkotaan dan Perdesaan Kabupaten Bogor

Determinants of Food Waste Among Household in Rural and Urban Areas of Bogor Regency

Desa Food waste Kota Rumah tangga

Penulis

March 14, 2025
Photo by Conscious Design on Unsplash
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Food Waste (FW) masih menjadi masalah nasional dan global yang belum terselesaikan dan rumah tangga merupakan kontributor terbesar.

Tujuan: Untuk mengetahui total timbulan FW rumah tangga berisiko stunting dan menganalisis faktor determinannya di wilayah perkotaan dan pedesaan, Kabupaten Bogor.

Metode: Metode kuantitatif dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023 di Kecamatan Ciampea dan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Total sampel adalah 168 rumah tangga, yang dihitung menggunakan SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Kriteria inklusi adalah rumah tangga yang memiliki minimal 1 faktor risiko stunting menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Determinan FW adalah karakteristik keluarga, perilaku (perencanaan, pembelian, penyimpanan, memasak, konsumsi). Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik.

Hasil: Total FW yang dihasilkan adalah 5,51 kg/kap/tahun (perkotaan: 4,08 kg/kap/tahun; pedesaan: 5,07 kg/kap/tahun). Pangan yang paling banyak terbuang adalah sayuran dan serealia umbi-umbian. Rumah tangga perkotaan dengan pendapatan tinggi berpeluang menghasilkan FW 4,3 kali lebih tinggi (OR=4,32, CI=1,72 – 10,77), pengetahuan rendah berpeluang menghasilkan FW 3,49 kali lebih tinggi (OR=3,49, CI=1,39 – 8,79) dan tidak merencanakan pembelian dan pengolahan sesuai preferensi berpeluang menghasilkan FW 4,3 (OR=4,32, CI=1,72 – 10,77). Rumah tangga di pedesaan yang tidak menyimpan makanan dengan benar berpeluang menghasilkan FW 3,81 lebih tinggi (OR=3,81, CI=1,22 – 12,03).

Kesimpulan: Total timbulan FW rumah tangga pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Faktor determinan FW wilayah perkotaan adalah pendapatan, pengetahuan dan perilaku perencanaan, sedangkan di pedesaan adalah perilaku penyimpanan.