Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga, Asupan Protein, Dan Asupan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Tambang Pasir Tradisional
Downloads
Background: Anemia is one of the nutritional problem in society with low socioeconomic status. Low socioeconomic associated with lower nutritional intake do to limited access to a variety of foods.
Objective: the aim of this study was to analyze the relationship netween household expenditure and intake protein with hemoglobin level among sand miner.
Method: this was a cross sectional study with 51 sample sand miner was selected by simple random sampling. The data were collected through interview using questionnaire, 2x24 hours food recall, and hemoglobin level measured by Easy Touch GCHb. Data were analyzed using Pearson correlation.
Result: The result showed that there were associations between household expenditure (p = 0.016) and intake protein (p = 0.037) to hemoglobin level. Conversely, there was no association between intakes of iron to hemoglobin level.
Conclusion: Household expenditure and intake protein related to the hemoglobin level among sand miner.
Conclusion : Patient satisfaction of food by outsourcing system was no difference from the patient satisfaction of food by self operated system.
ABSTRAK
Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi pada masyarakat dengan status sosial ekonomi yang rendah. Pada sosial ekonomi yang rendah cenderung asupan zat gizinya rendah karena terbatasnya akses ke pangan yang beragam.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara pengeluaran rumah tangga, asupan protein, dan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin pada pekerja tambang pasir tradisional.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 58 pekerja tambang pasir tradisional yang dipilih menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, 2x24 hours food recall, dan kadar hemoglobin diukur dengan alat Easy Touch GCHb. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi pearson.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pengeluaran rumah tangga (p = 0,016) dan asupan protein (p = 0,037) dengan kadar hemoglobin. Sebaliknya tidak terdapat hubungan asupan zat besi (p = 0,258) dengan kadar hemoglobin.
Kesimpulan: Pengeluaran rumah tangga dan asupan protein berhubungan dengankadar hemoglobin pada pekerja tambang pasir tradisional.
Sudjarwanto, Sugito. 2007. Kemiskinan pada keluarga penambang pasir di tiga desa daerah aliran Sungai Tajum Kabupaten Banyumas. Jurnal Pembangunan Pedesaan ;7(1):26-31.
Kementerian Perdagangan. 2015. Laporan akhir analisi dinamika konsumsi pangan masyarakat di Indonesia. Available at http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/02/27/laporan-dinamika-pola-1425036045.pdf. Diakses pada 15 Juli 2017.
Ermawati, Reny O. 2011. Analisis ketahanan pangan rumah tangga miskin pada daerah rawan banjir di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Almatsier, S. 2009. Prindip dasar Ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Arisman. 2010. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Kementerian Kesehatan. 2013. Buku saku asuhan gizi di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan WHO Indonesia.
Masrizal. 2007. Anemia defisiensi besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat ;II(1). p. 140-145.
Andarina D, Sumarmi S. 2006. Hubungan konsumsi protein hewani dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada balita usia 13-36 bulan. The Indonesia Journal of Public Health ;3(1):19-23.
Sinaga RJR, Lubis SN, Darus MB. 2015. Kajian faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat terhadap ketahanan pangan rumah tangga di Medan. Available at https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/viewFile/7876/3339. Diakses pada 15 Juli 2017.
Hanani N. 2009. Pengertian ketahanan pangan. Available at http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/2-pengertian-ketahanan-pangan-2.pdf. Diakses pada 15 Juli 2017.
Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Surat Ijin Penambangan Daerah.
Badan Pusat Statistika. 2016. Kecamatan Pronojiwo dalam angka. Lumajang: BPS.
Mulyo JH, Sugiyarto, Widada AW. 2015. Ketahanan dan kemandirian pangan rumah tangga tani daerah marjinal di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Agro Ekonomi; 26(2): 121-128.
Purwaningsih Y, Hartono S, Masyuri, Mulyo JH. 2010. Pola pengeluaran pangan rumah tangga menurut ketahanan pangan di Provinsi Jawa Tengah. JurnalEkonomi Pembangunan; 11(2): 236-253.
Argana G, Kusharisupeni, Utari DM. 2004. Vitamin C sebagai faktor dominan untuk kadar hemoglobin pada wanita usia 20-35 tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti; 23(1): 6-14.
Arida A, Sofyan, Fadhiela K. 2015. Analisis ketahanan pangan rumah tangga berdasarkan proporsi pengeluaran pangan dan konsumsi energi. Agrisep; 16(1): 20-34.
Diana, FM. 2009. Fungsi dan metabolisme protein dalam tubuh manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 4(1): 47-52.
Yani IE, Dwiyanti D, Hamid S. 2015. Asupan zat gizi dan kadar hemoglobin pada anggota Indonesia Vegetarian Society (IVS) Cabang Padang. Jurnal Sehat Mandiri; 10(1): 103-110.
Hardinsyah, Riyadi H, Napitupulu V. 2012. Kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Available at https://www.researchgate.net/profile/Hadi_Riyadi/publication/301749209_KECUKUPAN_ENERGI_PROTEIN_LEMAK_DAN_KARBOHIDRAT/links/57254d4b08aef9c00b846b0a/KECUKUPAN-ENERGI-PROTEIN-LEMAK-DAN-KARBOHIDRAT.pdf. Diakses pada 2 Agustus 2017.
Pakar Gizi Indonesia. Ilmu gizi teori dan aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 43-46, 87.
Anggraini L, Lestariana W, Susetyowati. 2015. Asupan gizidan status gizi vegetarian pada komunitas vegetarian di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia; 11(4): 143-149.
Siallagan D, Swamilaksita PD, Angkasa D. 2016. Pengaruh asupan Fe, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada remaja vegan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia; 13(2): 67-74.
Matayane SG, Bolang ASL, Kawengian SES. 2014. Hubungan antara asupan protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-Biomedik; 2(3): 1-6.
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.