Gambaran Sisa Makanan Pasien Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo

food waste patients patient room hospital

Authors

29 September 2020

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

ABSTRACT

Background: The qualityofnutritionservicescanbeseenthroughthepatient'sleftovers as theresultof hospital foodsystemmanagement. Highfoodwastecouldimpactonincreasingtheriskofmalnutrition in hospitalizedpatients.

Objective:This study aimed todetermine thefoodwastedescription among patientsin Sidoarjo General Hospital.

Method:Thiswas a descriptive study used a cross-sectionaldesignwith a total sampleof 150 patientsselectedbyproportional sampling in eachinpatientroom during September 2019. Data wastakenusingthecomstockformandthentranslatedintopercentoffoodwasteandlostoffoodcosts.

Results: The highestpercentageofleftoversfromhospitalizedpatientswasfound in vegetablesidedishes (30.72%) andthelowestwas in animalsidedishes (21.81%). The higherclassofinpatientroom, thelowerthepercentageoffoodwaste. Foods that were intactbypatients were highestduringdinner (38.0%). The highestlossduetocostslostfromwholefoodcamefrominpatientclass I whichamountedto IDR 1,680,000.

Conclusion: The foodwasteofinpatientsat Sidoarjo General Hospital wasstillquitehigh. Evaluationoffactorscausinghighfoodwaste in inpatientscanbedonetoreducepercentoffoodwasteandfoodcostefficiency.

ABSTRAK 

Latar Belakang:Kualitas mutu pelayanan gizi dapat dilihat melalui sisa makanan pasien hasil manajemen penyelenggaraan makanan rumah sakit. Tingginya sisa makanan dapat berdampak pada peningkatan risiko malnutrisi pada pasien rawat inap.

Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sisa makanan pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Sidoarjo.

Metode: Penelitian deskriptif ini menggunakan desain potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 150 pasien dipilih secara proportional sampling di masing-masing ruangan rawat inap pada bulan September 2019. Data diambil menggunakan formulir comstock lalu diterjemahkan dalam bentuk persen sisa makanan dan foodcost yang hilang. Tingginya persentase makanan ditentukan dengan standar Depkes 2013 yaitu apabila melebihi 20%.

Hasil:Persentase sisa makanan pasien rawat inap tertinggi ditemukan pada lauk nabati (30,72%) dan terendah pada lauk hewani (21,81%). Semakin tinggi kelas rawat inap, maka semakin rendah persentase sisa makanan. Makanan yang utuh atau tidak tersentuh oleh pasien paling tinggi terjadi saat makan sore (38,0%). Kerugian tertinggi akibat biaya yang hilang dari makanan utuh berasal dari rawat inap kelas I yaitu sebesar Rp. 1.680.000,00.

Kesimpulan:Sisa makanan pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Sidoarjo masih tergolong cukup tinggi. Evaluasi faktor penyebab tingginya sisa makanan pada pasien rawat inap dapat dilakukan untuk menurunkan persen sisa makanan dan efisiensi foodcost.

Most read articles by the same author(s)