Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kader Palang Merah Remaja (PMR) di SMAN 2 Lamongan Terhadap Program Suplementasi Tablet Tambah Darah

anemia peer educator pengetahuan sikap perilaku

Authors

  • Stefania Widya Setyaningtyas
    stefania-widya-s@fkm.unair.ac.id
    Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Thinni Nurul Rochmah Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Trias Mahmudiono Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Susi Hidayah Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Yurike D Adhela Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
29 September 2020

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

ABSTRACT

 

Background:anemia prevention through iron-folic acid supplementation (IFA) for female adolescent has become goverment's program priority. Although this programme have been running, several constrains including consumption compliance was frequently found. On the other hand, school have potential resources such as Junior of The Red Cross (PMR) which can be peer educator for health including anemia for other students.

Objectives: this research was aimed to describe knowledge, practice, and attitude of PMR member toward IFA supplementation in SMAN 2 Lamongan

Methods:This research used cross sectional design. The population of this study was 100 members of the Red Cross Youth Teaching (PMR) SMAN 2 Lamongan. The sample of this study was 60 students who were selected by the simple random sampling method who met the inclusion criteria, such as were active members of the PMR and were willing to take part in the study. Data collection was carried out using self-administered questionnaires using an online questionnaire application consisting of 20 questions to measure knowledge; 20 questions to measure attitude; and 13 questions to measure behavior. Data were categorized and analyzed using descriptive tests.

Results: Most respondents still have lack of knowledge related to the TTD program (56.7%) and its benefits (56.7%). 66% of PMR cadres have a positive attitude towards TTD, but not 100% of PMR cadres consume blood-added tablets regularly.

ConclusionsStrengthening of knowledge and attitudes towards TTD is needed to improve compliance of TTD consumption among PMR members so that later PMR cadres can become peer educators for other students.

ABSTRAK

Latar Belakang: penanggulangan anemia dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dengan sasaran remaja putri menjadi fokus pemerintah saat ini. Walaupun sudah mulai berjalan, seringkali ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan program, diantaranya ketidakpatuhan konsumsi TTD. Di sisi lain, sekolah memiliki potensi sumberdaya untuk meningkatkan optimalisasi program TTD, salah satunya adalah Palang Merah Remaja (PMR) yang dapat menjadi pendidik sebaya tentang masalah kesehatan termasuk anemia bagi siswi lainnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku kader PMR di SMA Negeri 2 Lamongan terhadap program pemberian TTD

Metode: Penelitian ini merupakan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anggota ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 2 Lamongan sejumlah 100 orang. Sampel dari penelitian ini adalah 60 siswa anggota PMR yang dipilih dengan metode simple random sampling dan memenuhi kriteria inklusi yaitu merupakan anggota aktif PMR dan bersedia mengikuti penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan self-administered questionnaires dengan menggunakan aplikasi kuesioner online yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan; 20 pertanyaan untuk mengukur sikap; dan 13 pertanyaan untuk mengukur perilaku. Data dikategorikan dan dianalisis menggunakan uji deskriptif.

Hasil: Sebagian besar responden masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait program TTD (56,7%) dan manfaatnya (56,7%). Sebesar 66% kader PMR memiliki sikap yang positif terhadap TTD, namun tidak 100% kader PMR mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin.

Kesimpulan: Perlu penguatan terhadap pengetahuan serta sikap terhadap TTD untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD di kalangan anggota PMR agar nantinya kader PMR dapat menjadi pendidik sebaya bagi siswi lainnya.

 

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>