Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Daya Antibakteri Ekstrak Daun Api-Api (Avicennia alba) terhadap Vibrio harveyi Penyebab Vibriosis secara Invitro
[In Vitro Antibacteria Activity of Api-Api (Avicennia alba) Leave Extract Against Vibrio harveyi Causes Vibriosis]
Corresponding Author(s) : Zurica Melati Fitri
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan
Abstract
Abstrak
Budidaya udang dihadapkan pada berbagai kendala penyakit yang timbul dan dapat menyebabkan kematian masal pada larva udang windu, salah satunya vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi. Zat antibakteri yaitu : flavonoid, saponin dan tanin terbukti dapat membunuh beberapa bakteri patogen. Daun api – api Avicennia albamengandung zat anti bakterisehingga berpotensi digunakan untuk membunuhbakteri Vibrio harveyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak daun api-api (Avicennia alba) dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Vibrio harveyi. Penelitian ini mengunakan metode eksperimental dengan perlakuan konsentrasi ekstrak daun api-api (Avicennia alba) sebesar 100%, 90% 80%, 70%, 60%, 50%, 40%. 30%, 20%, 10%, 0%. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan pertumbuhan koloni pada uji Minimum Bacteria Concentration (MBC). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi 60% ekstrak daun Avicennia alba dapat menghambat pertumbuhan V.harveyi. Sedangkan pada konsentrasi 90% ekstrak daun Avicennia alba menyebabkan bakteri V.harveyiterbunuh.
Abstract
Shrimp culture has various obstacles such as the emergence of diseases that can cause deaths in tiger shrimp larvae such as vibriosis caused by Vibrio harveyi. Some antibacterial substances such as flavonoid, saponin, and tannin inhibit and kill several pathogenic bacteria. Avicennia alba leaves contain anti-bacterial substances that have the potential to be used to kill Vibrio harveyi bacteria. This study aimed to determine the minimum concentration of Avicennia alba leaves extract for inhibiting and kill the growth of Vibrio harveyi. This study used an experimental method, using Avicennia alba leaves extract concentration treatment of 100%, 90% 80%, 70%, 60%, 50%, 40%. 30%, 20%, 10%, 0%. The parameters observed in this study were the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and bacteria colony growth in Minimum Bacteria Concentration (MBC) test. The results showed that at a concentration of 60% Avicennia alba leaves extract could inhibit the growth of V.harveyi. While at a concentration of 90% Avicennia alba leaves extract, Vibrio harveyi bacteria was killed.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Assani, S. (1994). Mikrobiologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
- Burhanuddin, Violet., & Yuliana. (2007). Produksi dan Analisis Kualitatif Senyawa Aktif Getah Pohon Api-Api (Avicennia marina Vierh). Jurnal Hutan Tropis Borneo, 8:71-83.
- Dergibson, S., & Sugiarto. (2002). Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 4-6.
- Israngkura, A., & Sae-Hae, S. (2002). A Review of The Economic Impacts of Aquatic Animal Disease. 253-286.
- Jawetz, E., Melnick, G. E., & Adelberg, C. A. (2001). Mikrobiologi kedokteran. Edisi I. Diterjemahkan oleh Penerjemah Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba Medika, Surabaya
- Kusumastanto, T. (2002). Reposisi "Ocean Policy” dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia di era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Kebijakan Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 1- 134
- Lightner, D. V. (1996). A Handbook of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures for Disease of Cultured Penaeid Shrimp. World Aquaculture Society, Baton Rouge, Lousisana, USA.
- Muliani, A., Suwanto, & Lala, H. (2003). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asal Laut Sulawesi untuk Biokontrol Penyakit Vibriosis pada Udang Windu (Penaeus monodon Fab)
- Mulyadi. (1996). Isolasi Tanin dari Daun Teh Hijau Camellia sinensis var. sinensis yang Berpotensi Antibakteri. (Skripsi). Bogor : IPB Press
- Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Edisi 1. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hal. 45-49.
- Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (1998). Dasar-dasar Mikrobiologi II. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 192 hal.
- Smith, A. H., Zoetendal, E., & Mackie, R. I. (2005). Bacterial mechanism to overcome inhibitory effects of dietary tannins. Microbiology Ecology, 50:197-205
- Withanawasam, D. M. (2002). Preliminary Invitro Screening of Antibacterial and Anti-Fungal Compounds of Mangrove Plant Extracts for Pathogens From Different Sources
References
Assani, S. (1994). Mikrobiologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Burhanuddin, Violet., & Yuliana. (2007). Produksi dan Analisis Kualitatif Senyawa Aktif Getah Pohon Api-Api (Avicennia marina Vierh). Jurnal Hutan Tropis Borneo, 8:71-83.
Dergibson, S., & Sugiarto. (2002). Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 4-6.
Israngkura, A., & Sae-Hae, S. (2002). A Review of The Economic Impacts of Aquatic Animal Disease. 253-286.
Jawetz, E., Melnick, G. E., & Adelberg, C. A. (2001). Mikrobiologi kedokteran. Edisi I. Diterjemahkan oleh Penerjemah Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba Medika, Surabaya
Kusumastanto, T. (2002). Reposisi "Ocean Policy” dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia di era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Kebijakan Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 1- 134
Lightner, D. V. (1996). A Handbook of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures for Disease of Cultured Penaeid Shrimp. World Aquaculture Society, Baton Rouge, Lousisana, USA.
Muliani, A., Suwanto, & Lala, H. (2003). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asal Laut Sulawesi untuk Biokontrol Penyakit Vibriosis pada Udang Windu (Penaeus monodon Fab)
Mulyadi. (1996). Isolasi Tanin dari Daun Teh Hijau Camellia sinensis var. sinensis yang Berpotensi Antibakteri. (Skripsi). Bogor : IPB Press
Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Edisi 1. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hal. 45-49.
Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (1998). Dasar-dasar Mikrobiologi II. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 192 hal.
Smith, A. H., Zoetendal, E., & Mackie, R. I. (2005). Bacterial mechanism to overcome inhibitory effects of dietary tannins. Microbiology Ecology, 50:197-205
Withanawasam, D. M. (2002). Preliminary Invitro Screening of Antibacterial and Anti-Fungal Compounds of Mangrove Plant Extracts for Pathogens From Different Sources