Kontribusi Bekal Makanan dan Total Energi terhadap Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar
Downloads
Background: School-age children are critical period which are energy and nutritional needs must be adequate, because they are on growing and developing period. Children tend to spend more time at school because of fullday school rule, so they would skip lunch at school. Therefore, the quality of packed lunch is needed to fulfill the lunch's children at school.
Objectives: This study aimed to analyze the relationship of packed lunch contribution and energy total with nutritional status (BMI/A) in elementary school students at SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Methods: The cross sectional study was conducted between April-Mei 2018 in Muhammadiyah 4 elementary school Surabaya. The sample of the study were a group of fourth and fifth grade with total of 108 student that chosen by simpel random sampling. The data collected through interview using a questionnaire and recall for 2 days. Person corelation was used to analyze statistically.
Results: The average of students energy total is 1614.2 kcal which packed lunch contributed 558.7 kcal or 27.8% total energy requirement. Therefore, this study showed 45.3% students were overweight and obesity. There was a significant association between packed lunch contribution (p=0.000) and energy total (p=0.000) with nutritional status among elementary school children.
Conclusions: The nutritional status of elementary children is influenced by the contribution of packed lunch and daily energy total. Therefore higher contribution of packed lunch and daily energy total absoutely the children's nutritional status are also higher.
ABSTRAK
Latar Belakang: Anak usia sekolah merupakan usia kritis yang kebutuhan energi dan zat gizinya harus tercukupi, karena pada usia ini anak mengalami tumbuh dan berkembang. Anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu seharian penuh di sekolah karena aturan fullday, sehingga waktu makan siang mereka juga terlewati disekolah. Oleh karena itu, diperlukan bekal makanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan makan siang di sekolah.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kontribusi bekal makanan dan total energi dengan status gizi (IMT/U) pada anak sekolah dasar di SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Metode: Penelitian cross sectional dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya pada bulan April-Mei 2018. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 dengan jumlah 108 siswa dan dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan recall selama 2 hari.Analisis hubungan yang digunakan adalah korelasi Pearson.
Hasil: Rata-rata total energi siswa adalah 1614,2 kkal dengan kontribusi bekal makanan sebesar 558,7 kkal atau 27,8% dari total kebutuhan energi. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 45,3% siswa memiliki status gizi lebih. Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi bekal makanan (p=0,000) dan total energi (p=0,000) dengan status gizi pada anak sekolah dasar.
Kesimpulan: Status gizi anak sekolah dasar dipengaruhi oleh kontribusi bekal makanan dan total energi sehari. Sehingga semakin tinggi kontribusi bekal makanan dan total energi sehari maka status gizi anak juga semakin tinggi.
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. (PT Gramedia Pustaka Utama, 2009).
RSCM Persagi. Penuntun Diit Anak. (Gramedia, 2003).
UNICEF, WHO & The World Bank. Levels & Trends in Cild Malnutrition. (2018).
Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
Qamariyah, B. & Nindya, T. S. Hubungan Antara Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Total Energy Expenditure dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar. Amerta Nutr. 2, 59–65 (2018).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Profil Kesehatan Tahun 2016 Pemerintah Kota Surabaya. (2017).
Kandala, N.-B., Madungu, T. P., Emina, J. B., Nzita, K. P. & Cappuccio, F. P. Malnutrition Among Children Under The Age of Five in The Democratic Republic of Congo (DRC): Does Geographic Location Matter? BMC Public Health 11, 1–15 (2011).
Wilkinson, J. Comparison of Packed School Lunches of Boys and Girls in Primary Schools in East London. (2015).
Permatasari, I. R. I., Mayulu, N. & Hamel, R. Analisa Riwayat Orang Tua Sebagai Faktor Resiko Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado. J. KEPERAWATAN 1, 1–7 (2018).
Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah. (Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2012).
Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang. (Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2014).
Ayuniyah, Q., Indriani, Y. & Rangga, K. K. Ketersediaan dan Perilaku Konsumsi Maknan Jajanan Olahan Siswa Sekolah Dasar di Bandar Lampung. J. Ilmu-Ilmu Agribisnis 3, 409–418 (2015).
Johnson, C. M., Bednar, C., Kwon, J. & Gustof, A. Comparison of Nitrient Content and Cost Home-Packed Lunches to Reimbursable School Lunch Nutrient Standards and Price. Sch. Nutr. Assoc. 33, 1–8 (2009).
Jeffery, R. W. et al. Effects of Portion Size on Chronic Energy Intake. Int. J. Behav. Nutr. Phys. Act. 4, 1–5 (2007).
Griffin, T. L. & Barker, M. E. Packed Lunches for Primary-School Children: A Qualitative Study of Parents' Views. Proc. Nutr. Soc. 67, 218 (2008).
Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. (2011).
Brown, J. Dietary Reference Intakes (DRIs): Recommended Intakes for Individuals, Vitamins Food and Nutrition Board, Institute of Medicine, National Academies. Fluoride (2011). doi:10.1111/j.1753-4887.2004.tb00011.x
Mustika, P. A. & Muniroh, L. Hubungan Pola Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Menegah Atas (SMA). Media Gizi Indones. 2, 1518–1527 (2012).
Kharismawati, R. & Sunarto. Hubungan Tingkat Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, dan Serat dengan Status Obesitas Pada Siswa SD. Univ. Diponegoro (2010).
Romo-Palafox, M. J. et al. Adequacy of Parent-Packed Lunches and Preschooler's Consumption Compared to Dietary Reference Intake Recommendations. J. Am. Coll. Nutr. 36, 169–176 (2017).
Sartika, R. A. D. Faktor - faktor Risiko Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. MAKARA, Kesehat. 15, 37–43 (2011).
Pietroiusti, A. et al. Incidence of metabolic syndrome among night-shift healthcare workers. Occup. Environ. Med. 67, 54–57 (2010).
Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. (Kementrian Kesehataan RI, 2010).
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
Yulni. Hubungan asupan zat gizi makro dengan status gizi pada anak sekolah dasar di wilayah pesisir kota Makassar. Media Kesehat. Masy. Indones. 9, 205–211 (2013).
Yamin, B., Mayulu, N. & Rottie, J. Hubungan Asupan Energi dengan Kejadian Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Manado. Ejournal Keperawatan 1, 1–7 (2013).
Cakrawati, D. Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. (Alfabeta, 2012).
Sa'adah, R. H., Herman, R. B. & Sastri, S. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 guguk Malintang Kota Padangpanjang. J. Kesehat. Andalas 3, 460–465 (2014).
Whitney, E. & Rolfes, S. Understanding Nutrition. (Thomson Higher Education, 2008).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.