Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan Di PT Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten
Downloads
Background: PT. Aerofood Indonesia is one of inflight catering with international standard, not only as inflight catering, this company also provide logistic for flight especially Garuda Indonesia. A company which was established since 1970 has a vision to become food provider and become premium service for flight in Southeast Asia. Implementation of food hygiene and sanitation is one way to achieve the vision to make quality food.
Objectives: The purpose of writing this article is to know and study the implementation of food hygiene and sanitation especially on the main course of Garuda Indonesia that processed by PT. Aerofood Indonesia.
Methods: This research is descriptive research which using qualitative approach by observation and interview method.
Results: Implementation of food hygiene and sanitation can be applied for catering with big scale and small scale. In its implementation, food hygiene and sanitation not only observe the food but also observe the food handlers. This is accordance with Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan which explain that food sanitation is one efforts to create and maintain healthy food conditions and hygienic that are free from the dangers of biological, chemical, and other substances. In implementation of food hygiene and sanitation, there are several aspects that must be considered. There are six principles in implementation food hygiene and sanitation. Principle I: selection of food raw material, principle II: food storage, principle III: food processing, principle IV: storage of cooked foods, principle V: food transport, and principle VI: foods presentation.
Conclusion: Based on research that has been done, PT. Aerofood Indonesia has applied food hygiene and sanitation, starting from the process of receiving food material until food presentation. By applying food hygiene and sanitation be expected to minimize of harm caused by food
ABSTRAK
Latar Belakang: PT. Aerofood Indonesia adalah salah satu penyedia katering untuk penerbangan atau inflight catering bertaraf internasional dan merupakan penyedia logistik penerbangan, terutama logistik untuk penerbangan Garuda Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1970 ini memiliki visi untuk menjadi penyedia jasa makanan dan layanan berkualitas premium di Asia Tenggara. Untuk mencapai visinya, salah satu upaya agar makanan berkualitas adalah dengan menerapkan higiene sanitasi makanan.
Tujuan: Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari penerapan higiene dan sanitasi makanan khususnya pada main course Garuda Indonesia yang diproduksi oleh PT. Aerofood Indonesia.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif berupa observasi dan wawancara.
Hasil: Penerapan higiene sanitasi makanan dapat diterapkan pada katering skala kecil maupun skala besar. Dalam penerapannya, higiene sanitasi makanan tidak hanya memperhatikan makanan tetapi juga penjamah makanan selama proses pengolahan dan proses produksi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan yang menyatakan bahwa sanitasi pangan adalah upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan benda lain. Dalam penerapan higiene sanitasi makanan, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan. Terdapat enam prinsip dalam penerapan higiene sanitasi makanan, yaitu prinsip I: Pemilihan Bahan Baku Makanan, prinsip II: penyimpanan bahan makanan, prinsip III: pengolahan makanan, prinsip IV: penyimpanan makanan matang, prinsip V: pengangkutan makanan, dan prinsip VI: penyajian makanan.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, PT. Aerofood Indonesia telah menerapkan higiene sanitasi makanan dimulai dari proses penerimaan bahan makanan, penyimpanan makanan, hingga penyajian makanan. Dengan menerapkan higiene sanitasi makanan, diharapkan mampu meminimalisir terjadinya hal yang merugikan akibat makanan
Depkes. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan PLP. Depkes RI Jakarta. 2004.
Widyawati, Retno, Yuliarsih. Hygiene dan Sanitasi. Indonesia: Grasindo; 2002.
WHO. Sanitation and Hygiene Promotion. 2005. Diakses dari http://www.who.int/water_sanitation_health/hygiene/sanhygpromo.pdf.
Prabu. Higiene dan Sanitasi Makanan. 2008. Diakses dari http//gmpg.org.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. 2012.
King, T. Inflight Catering. Journal of Tourism and Hospitality Research 2001;32:181-184.
Kusmayadi. Cara Memilih dan Mengolah Makanan Untuk Perbaikan Gizi Masyarakat. 2008. Diakses dari: http://database.deptan.go.id.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. 2011
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.