Hubungan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Kecamatan Maron Probolinggo
Downloads
Background:Anemia during pregnancy as a risk factor for maternal and fetal health. The government has implemented iron tablet distribution for pregnant women to prevent anemia during pregnancy. Problems arasie due to non-compliance of pregnant women in consuming iron tablets.
Objectives:The purpose of the study was to analyze the correlation between regularity of antenatal care visits (ANC), and comlpliance of iron tablets consumption with anemia in third trimester pregnant women.
Method:The study used a case control study design. The samples were 30 consists of 15 cases and 15 control taken by simple random sampling method. This study correlated the regularity of ANC visits and compliance to consumption of iron tablets between regularity of antenatal care visits (ANC), and comlpliance of iron tablets consumption with anemia in third trimester pregnant women.The study was conducted in the working area of Maron Health Center Probolinggo in May – August 2018. Data were analyzed using chi square.
Results:The results showed that the regularity of antenatal care visits (ANC) (p = 0.001; OR = 4) and compliance of iron tablets consumption (p = 0.001; OR = 3.46) related with anemia. Pregnant women who didn't regularly visit ANC had 4 times greater risk of anemia, while non-comliance pregnant women consume iron tablets had 3,46 times greater risk of anemia.
Conclusion: The regularity of ANC visits and compliance to iron tablet consumption were related to anemia in third trimester pregnant women.
ABSTRAK
Latar Belakang:Anemia selama kehamilan merupakan faktor risiko bagi kesehatan ibu dan janin. Pemerintah telah menerapkan distribusi tablet Fe untuk ibu hamil sebagai upaya pencegahan anemia selama kehamilan. Masalah timbul akibat ketidakteraturan ANC dan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe.
Tujuan:Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III
Metode: Menggunakan desain studi case controldengan besar sampel 30 yang terdiri dari 15 kasus dan 15 kontrol diambil dengan metode simple random sampling. Penelitian ini menghubungkan keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo pada bulan Mei–Agustus 2018. Analisis data yang digunakan adalah chi- square.
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) (p=0,001; OR=4) dan kepatuhan konsumsi tablet Fe (p=0,001; OR=3,46) dengan kejadian anemia. Ibu hamil yang tidak teratur melakukan kunjungan ANC memiliki risiko 4 kali lebih besar untuk mengalami anemia, sedangkan ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi tablet Fe berisiko 3,46 kali lebih besar untuk mengalami anemia.
Kesimpulan: Keteraturan kunjungan ANC dan kepatuhan konsumsi tablet Fe berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.
Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Data and Information Center Ministry of Health Republic of Indonesia (Mother's day). (2014).
Handayani. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. (Universitas Indonesia, 2012).
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 (2015). doi:10.1111/evo.12990
Kementrian Kesehatan RI. Profile Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Ministry of Health Indonesia (2018). doi:10.1002/qj
Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2016. (2016).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 [East Java Health Profile 2016]. (2016).
Aprilisa, S. Yulifa, R. S. Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Bidan Praktek Swasta Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. 2, 403–413 (2017).
WHO. Global Nutrition Targets 2025 Policy Brief Series. WHO Int (2014). doi:10.2165/00024677-200302060-00002
Al-Farsi, Y. M. et al. Effect of high parity on occurrence of anemia in pregnancy: A cohort study. BMC Pregnancy Childbirth 11, 7 (2011).
Yanti, D. E. Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran 2016. J. Dunia Kesmas 5, 139–145 (2016).
Putri, P. H., Sulistyono, A. & Mahmudah. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Kehamilan Usia Remaja. J. Maj. Obstet. Ginekol. 23, 33–36 (2015).
World Health Organization, W. The Global Prevalence of Anemia In 2011 WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. the Global Prevalence of Anaemia in (2011). doi:10.1111/j.1600-0854.2007.00534.x
Fatkhiyatur, R., Atmono, D., Widodo, A. & Wulandari, P. Faktor risiko penyakit anemia gizi besi pada ibu hamil di jawa timur. J. Sains dan Seni ITS 4, 0–5 (2015).
Natalia, S., Sumarmi, S. & Nadhiroh, S. R. Cakupan Anc Dan Cakupan Tablet Fe Hubungannya Dengan Prevalensi Anemia Di Jawa Timur. Media Gizi Indones. 11, 70 (2017).
Sahana, O. N. & Sumarmi, S. Hubungan Asupan Mikronutrien Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur ( Wus ). Media Gizi Indones. 10, 184–191 (2015).
Riskesdas Batlibangkes. Riset Kesehatan Dasar 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013 6, (2013).
Pavord, S. et al. UK guidelines on the management of iron deficiency in pregnancy. Br. J. Haematol. 156, 588–600 (2012).
Mandariska, C. P. & Sarwinanti, S. Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kalikajar I Wonosobo. (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisiyah Yogyakarta, 2015).
Sumarmi, S., Puspitasari, N., Handajani, R. & Wirjatmadi, B. Underweight as a risk factor for Iron depletion and Iron- Deficient erythropoiesis among young women in Rural Areas of East Java, Indonesia. Malays. J. Nutr. 22, 219–232 (2016).
Utomo, A. P. W., Nurdiati, D. S. & Padmawati, R. S. Rendahnya asupan zat besi dan kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran, Banyumas. J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet. 3, 41 (2016).
Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar. in Pedoman Pelayanan Antenatal 1 of 98 (2007).
Destaria, S. & Pramono, B. Perbandingan Luaran Maternal dan Perinatal Kehamilan Trimester Ketiga Antara Usia Muda dan Usia Reproduksi sehat. 1–20 (2011).
Notoadmodjo, S. in Ilmu Perilaku Kesehatan 9–10 (PT Rineka Cipta, 2013).
Melku, M., Addis, Z., Alem, M. & Enawgaw, B. Prevalence and Predictors of Maternal Anaemia during Pregnancy in Gondar, Northwest Ethiopia: An Institutional Based Cross-Sectional Study. Volume 2014, Article ID 108593, 9 pages http://dx.doi.org/10.1155/2014/108593. Hindawi Publ. 2014, (2014).
Fatimah & Ernawati, S. Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta. J. Ners dan Kebidanan Indones. 3, 134–139 (2016).
Bothwell TH. Iron Requirements in Pregnancy and Strategies. Am J Clin Nutr 72, 257–264 (2008).
Obai, G., Odongo, P. & Wanyama, R. Prevalence of anaemia and associated risk factors among pregnant women attending antenatal care in Gulu and Hoima Regional Hospitals in Uganda: A cross sectional study. BMC Pregnancy Childbirth 16, 1–7 (2016).
Hadi, H. Widagdo, D. Lestariana, W. Pengaruh Suplementasi Tablet Fe dengan Supevisi Suami pada Ibu Hamil Terhadap Umur Kehamilan di Kabupaten Bantul. J. Gizi Klin. Indones. 2 No. 1, 22–27 (2015).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.