Citra Tubuh Pada Remaja Perempuan Gemuk Dan Tidak Gemuk: Studi Cross Sectional
Downloads
Background: Adolescents are one of the vulnerable age groups who are overweight and obese. Physical changes influence psychological development, and will have an impact on body image.The lack of satisfaction on body image and the desire to be thinner are the factors related to the reason why adolescents do certain diets.
Objectives:The objective of the study was to analyze the differences of body image between overweight adolescent girls and nonoverweight adolescent girls.
Methode: This isan observational researchusing cross sectional design, conducted in Santa Agnes junior high school Surabaya. The sample size was 36 adolescent girls, and randomly selected from student's list. The observed variables were body image, body dissatisfaction and fear of fatness. Measurement of data using modification from Multidimensional Body Self Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS). The data were analyzed by Chi-square test with α=0.05.
Result:The result of the research showed that there was difference of perception about body shape and body weight between overweight and nonoverweight adolescent girls with value p=0.044.
Coclusion: It was concluded that overweight girls tend to have negative body image, whereas non overweight girls tend to have positive body image.
ABSTRAK
Latar Belakang: Remaja adalah salah satu kelompok umur yang rentan mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Perubahan fisik sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis seseorang, serta akan membawa dampak pada citra tubuh. Ketidakpuasan citra tubuhdan keinginan menjadi lebih kurus merupakan faktor yang berhubungan dengan alasan remaja melakukan diet. Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan citra tubuh antara remaja putri overweight dengan remaja putri non overweight.
Metode:Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional, yang dilakukan di SMP Santa Agnes Surabaya.Besar sampel adalah 36 remaja putri, dan dipilih secara acak dari daftar siswa. Variabel yang diamati adalah citra tubuh, remaja yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya sendiri dan rasa takut menjadi gemuk pada remaja perempuan. Pengukuran data dari modifikasi Multidimensional Body Self Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS). Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square dengan nilai α= 0,05.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi mengenai bentuk dan berat tubuh yang dimiliki antara kelompok remaja putri overweight dan non overweight dengan nilai p = 0,044 (p < 0,05). Kesimpulan: Simpulan dari hasil yaitu remaja putri overweight cenderung memiliki citra tubuh yang negatif, sedangkan remaja putri non overweight cenderung memiliki citra tubuh yang positif.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta, 2014.
Cash TF. Cognitive-Behavioral Perspectives on Body Image. Encyclopedia of Body Image and Human Appearance 2012;1:187-193.
Santrock JW. Adolescence (15th Edition). New York: McGraw-Hill Education. 2014.
Santrock JW. Adolescence: Perkembangan remaja (edisi keenam). Jakarta: Penerbit Erlangga. 2003.
Waghachavare VB, Quraishi SR, Dhumale GB, Gore AD. A Cross-sectional Study of Correlation of Body Image Anxiety with Social Phobia and Their Association with Depression in the Adolescents from a Rural Area of Sangli District in India. International Journal of Preventive Medicine 2014;5(12).
Rahmania, Yuniar I. Hubungan Antara Self-Esteem dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental 2012;1(02).
Murray KM, Bryne DG, Rieger E. Investigating adolescent stress and body image. Journal of Adolescence 2011; 34(2): 269-78.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Ginting, Pepita Nesi. Hubungan Overweight Dengan Status Emosional Anak. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2013.
World Health Organization. Overweight and Obesity : Adults Ages 18+. 2016. Tersedia di: http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/overweight_text/en/ [diakses tanggal 27 Februari 2017].
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2010.
Cash TF. The Multidimensional Body-Self Relation Questionnaire: MBSRQ User's Manual (3nd ed). Virginia: Old Dominion, University Norfolk. 2002.
Sunartio L, Sukamto ME, Dianovinina K. Social Comparison dan Body Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal. Humanitas 2012;9(20).
Husni HK. Pengaruh Komparasi Sosial pada Model pada Iklan Kecantikan di Televisi Terhadap Body Image Remaja Putri yang Obesitas. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan 2014;3(3):207-209.
Setyono F. Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Body Image, dan Tindakan Diet dengan Status Anemia, Status Gizi Remaja Putri. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 2011.
Ogden J. Health Psychology. Buckingham: Open University Press. 2007.
Yuanita H, Elizabeth, Monique. Fenomena Body Dissatisfaction pada Perempuan Anggota Fitness Centre. Jurnal Psikologi Teori & Terapan 2013;4(1):12-23.
Fernandez S, Pritchard M. Relationships between self-esteem, media influence and drive for thinnes. Eating Behaviours 2012;13(4):321-325.
Jonstang IC. The Effect of Body Dissatisfaction on Eating Disorder Symptomatology: Mediating Effects of Depression and Low Self-Esteem. Thesis. Universitas Osloensis. 2009.
Gibney M, Margaretts B, Arab KL. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. 2009.
Hanum R, Nurhayati E, Riani SN. Pengaruh Body Dissatisfaction dan Self-Esteem dengan perilaku diet mahasiswi Universitas "X” serta tinjauan dalam islam. Jurnal Psikogenesis 2014;2(2):180-187.
Mary, Moor Courtney. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta: Hipokrates. 2009.
Soetjiningsih. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Agung Seto. 2004.
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.