Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Potensi Bacillus licheniformis dan Streptomyces olivaceoviridis sebagai Penghambat Pertumbuhan Jamur Saprolegnia sp. Penyebab Saprolegniasis pada Ikan secara In Vitro
[Potential of Bacillus licheniformis and Streptomyces olivaceoviridis as Inhibiting The Growth of Fungus Saprolegnia sp, Cause Saprolegniasis on Fish by Using In Vitro]
Corresponding Author(s) : Rahayu Kusdarwati
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 7 No. 2 (2015): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstract
Saprolegniasis is a fungal disease on fish caused by Saprolegnia sp, which is saprophyte, damaging healthy tissue and makes the immune system in fish deacreased. The uniquennes of Saprolegnia sp has the main components of the cell wall in the form of chitin that was instrumental in shaping the structure of the tip growth of fungal hyphae. Control of fungal pathogenic Saprolegnia sp can use chitinolytic microorganisms based on ability to produce chitinase for example using bacteria. This study aims to potential of Bacillus licheniformis and Streptomyces olivaceoviridis as inhibiting the growth of fungus Saprolegnia sp, cause saprolegniasis on fish by using in vitro. The research method is experimental with completely randomized design (CRD), which consists of four treatments with five replications. The experimental used is A (Saprolegnia sp and Bacillus licheniformis), B (Saprolegnia sp and Streptomyces olivaceoviridis), C negative control (Saprolegnia sp) and D positive control (Saprolegnia sp and Ketokonazol 2 %). The main parameters measured were observed inhibition zone on each treatment. Supporting parameters were observed is an observation of abnormal hpyphae structure after being induced by bacteria Bacillus licheniformis dan Streptomyces olivaceoviridis. Data were analyzed using analysis of variants (ANOVA) and to know the difference between treatments were determined by Tukey honestly significant difference (Tukey HSD) Test. The results showed that the potential of chitinolytic Bacillus licheniformis can provide a good barrier of 4,62 cm by 5,48 cm compared Streptomyces olivaceoviridis in inhibiting the growth Saprolegnia sp. Suggestions in this research is the need to further research on the value of chitinase Bacillus licheniformis and Streptomyces olivaceoviridis. Further research by using in vivo.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- El-Katatny, M. H., W. Somitsch., K.H. Robra., M. S. El-Katatny and G.M. Gilbitz. 2000. Production of Chitinase and glucanase by
- Trichoderma harzianum for Control of the Phytopathogenic Fungus
- Sclerotium rolfsii. Food Technol Biotechnol 38 (3) : 173.
- Haliza, W dan M. T. Suhartono. 2012. Karakteristik Kitinase dari Mikroba. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 8 (1) : 1-14.
- Hanif, A., D. Suryanto dan I. Nurwahyuni. 2012. Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun. Skripsi. Departemen Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Padang Bulan. Medan. 1 (1) : 1-7.
- Herdyastuti, N., J.T. Raharjo., Mudasir dan S. Matsjeh. 2009. Kitinase dan Mikroorganisme Kitinolitik: Isolasi, Karakterisasi dan Manfaatnya. Indo J Chem 9 (1) : 37-38, 40.
- Kusdarwati, R., Sudarno dan Rozi. 2014. Petunjuk Praktikum Analisis Penyakit Ikan I. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal 22-23.
- Kusriningrum. 2010. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press. Surabaya. hal. 10. Kusumaningsih, T., A. Masykur dan U. Arief. 2004. Pembuatan Kitosan dari Kitin Cangkang Bekicot (Achatina fulica). Biofarmasi 2 (2) : 1693-2242.
- Muharni dan H. Widjajanti. 2011. Skrining Bakteri Kitinolitik Antagonis terhadap Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) dari Rizosfir Tanaman Karet. Jurnal Penelitian Sains. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan. 14 (1) : 51-56.
- Papuangan, N. 2009. Aktivitas Penghambatan Senyawa Antimikroba Streptomyces spp. Terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah Secara In Vitro dan In Planta.Tesis. IPB. Bogor. hal : 22.
- Patil, R. S., V. Chormade, dan M. V. Desphande. 2000. Chitinolytic enzymes an Exploration. Enz Microb Technol. 26:473-483.
- Priyanto, T.P., M.S. Sudjono, Y. Chaerani, Suryadi dan M. Sudjadi. 2001. Teknik Produksi dan Formulasi Bakteri Kitinolitik Untuk Pengendalian Penyakit Karat Kedelai. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. hal : 229.
- Rahayu, I.H dan S.Purnavita. 2007. Optimasi Pembuatan Kitosan dari Kitin Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) Untuk Absorben Ion Logam Merkuri. Akademi Kimia Industri St. Paulus Semarang. Reaktor. 11 (1) : 4549.
- Ratnaningtyas, A. 2013. Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L.) terhadap Saprolegnia sp secara in vitro. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 8, 9-10.
- Sembiring, A. 2012. Kemampuan Bakteri Antagonistik dalam Menghadapi Infeksi Saprolegnia sp. pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan. hal : 4-5.
- Suryanto, D., N. Irawati and E. Munir. 2011. Isolation and Characterization of Chitinolytic Bacteria and Their Potential to Inhibit Plant Pathogenic Fungi. Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Microbiology Indonesia 5(3) : 144-148.
References
El-Katatny, M. H., W. Somitsch., K.H. Robra., M. S. El-Katatny and G.M. Gilbitz. 2000. Production of Chitinase and glucanase by
Trichoderma harzianum for Control of the Phytopathogenic Fungus
Sclerotium rolfsii. Food Technol Biotechnol 38 (3) : 173.
Haliza, W dan M. T. Suhartono. 2012. Karakteristik Kitinase dari Mikroba. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 8 (1) : 1-14.
Hanif, A., D. Suryanto dan I. Nurwahyuni. 2012. Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun. Skripsi. Departemen Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Padang Bulan. Medan. 1 (1) : 1-7.
Herdyastuti, N., J.T. Raharjo., Mudasir dan S. Matsjeh. 2009. Kitinase dan Mikroorganisme Kitinolitik: Isolasi, Karakterisasi dan Manfaatnya. Indo J Chem 9 (1) : 37-38, 40.
Kusdarwati, R., Sudarno dan Rozi. 2014. Petunjuk Praktikum Analisis Penyakit Ikan I. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal 22-23.
Kusriningrum. 2010. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press. Surabaya. hal. 10. Kusumaningsih, T., A. Masykur dan U. Arief. 2004. Pembuatan Kitosan dari Kitin Cangkang Bekicot (Achatina fulica). Biofarmasi 2 (2) : 1693-2242.
Muharni dan H. Widjajanti. 2011. Skrining Bakteri Kitinolitik Antagonis terhadap Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) dari Rizosfir Tanaman Karet. Jurnal Penelitian Sains. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan. 14 (1) : 51-56.
Papuangan, N. 2009. Aktivitas Penghambatan Senyawa Antimikroba Streptomyces spp. Terhadap Mikroba Patogen Tular Tanah Secara In Vitro dan In Planta.Tesis. IPB. Bogor. hal : 22.
Patil, R. S., V. Chormade, dan M. V. Desphande. 2000. Chitinolytic enzymes an Exploration. Enz Microb Technol. 26:473-483.
Priyanto, T.P., M.S. Sudjono, Y. Chaerani, Suryadi dan M. Sudjadi. 2001. Teknik Produksi dan Formulasi Bakteri Kitinolitik Untuk Pengendalian Penyakit Karat Kedelai. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. hal : 229.
Rahayu, I.H dan S.Purnavita. 2007. Optimasi Pembuatan Kitosan dari Kitin Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) Untuk Absorben Ion Logam Merkuri. Akademi Kimia Industri St. Paulus Semarang. Reaktor. 11 (1) : 4549.
Ratnaningtyas, A. 2013. Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L.) terhadap Saprolegnia sp secara in vitro. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 8, 9-10.
Sembiring, A. 2012. Kemampuan Bakteri Antagonistik dalam Menghadapi Infeksi Saprolegnia sp. pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan. hal : 4-5.
Suryanto, D., N. Irawati and E. Munir. 2011. Isolation and Characterization of Chitinolytic Bacteria and Their Potential to Inhibit Plant Pathogenic Fungi. Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Microbiology Indonesia 5(3) : 144-148.