Hubungan Riwayat BBLR Dengan Pekembangan Anak Prasekolah (Usia 4-5 Tahun) Di TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang

preschooler development history of LBW

Authors

  • Syafi'atur Rosyidah
    capik.rosyi@gmail.com
    Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Trias Mahmudiono Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
12 March 2018

Downloads

Background: Around 5-10% children aged 0-5 years in Indonesia experienced developmental delays. Children with a low birth weight history have a greater risk of developing developmental disorders, especially they who not get more stimulation.
Objectives: The purpose of this study is to analyze the relationship between the histories of low birth weight with the development of preschoolers (4-5 years) in kindergarten Dharma Wanita III Karang Besuki Malang.
Methods: This study used cross-sectional design. Population on this study was all of students of TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang who was 4-5 years old, willing to join development screening test with their parent's permission, and have KIA book or KMS. Exclution criteria was student whose parents can't joint this research. Number of sample were 32 taken with simple random sampling technique and analyzed using fisher exact. History of BBLR Data collected from KIA book or KMS, Children Development data collected from Denver Development screening test.
Results: The results showed that 18.8% of respondents have a history of Low Birth Weight. The development of preschoolers (aged 4-5 years) in TK Dharma Wanita III Malang which were in the normal category 65.6%, and who are in the category of suspect were 34.4%. There was significant correlation between the history of LBW with the development of preschool age children (Age 4-5 Years) (p-value = 0.011).
Conclusion: There was significant correlation between histories of LBW with development of preschoolers (Age 4-5 Years) in TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang. Children who have a history of LBW suggested to be given special attention and early detection of child development on a regular basis to recognized some possible developmental disorders immediately and can immediately get the management.

ABSTRAK

Latar Belakang : Masih ditemukan sebanyak 5-10% anak usia 0-5 tahun yang mengalami keterlambatan perkembangan di Indonesia. Anak dengan riwayat berat lahir rendah memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan perkembangan, terutama jika tidak diimbangi dengan pemberian stimulasi yang adekuat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara riwayat berat badan lahir rendah dengan perkembangan anak usia prasekolah (4-5 tahun) di TK Dharma Wanita III Karang Besuki Kota Malang.
Metode: Penelitian ini bersifat obervasional dengan rancang bangun cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siwa TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang yang berusia 4-5 tahun dengan kriteria inklusi siswa/siswi bersedia mengikuti skrining perkembangan atas persetujuan orang tua siswa, dan masih memiliki buku KIA atau KMS. Kriteria eksklusi dalam populasi penelitian ini adalah siswa yang orang tuanya tidak dapat ditemui pada saat penelitian. Jumlah sampel 32 yang diambil dengan teknik simple random sampling dan dianalisa menggunakan fisher exact .Data riwayat BBLR didapatkan melalui buku KIA atau KMS siswa, dan perkembangan anak di nilai melalui metode DDST (Denver Development screening test).
Hasil: Sebanyak 18.8% responden memiliki riwayat BBLR. Perkembangan anak prasekolah (usia 4-5 tahun) di TK Dharma Wanita III Malang yang berada dalam kategori normal sebesar 65,6%, dan yang berada dalam kategori suspect sebesar 34,4%. Terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan perkembangan anak usia prasekolah (Usia 4-5 Tahun) (p = 0.011).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan perkembangan anak usia prasekolah (Usia 4-5 Tahun) di TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang. Siswa yang memiliki riwayat BBLR disarankan untuk diberikan perhatian khusus dan dilakukan deteksi dini perkembangan anak secara rutin agar gangguan perkembangan yang mungkin terjadi dapat segera dikenali dan segera mendapatkan tata laksana.


Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>