Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Vitamin C, Zat Besi dan Asam Folat dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMAN 4 Surabaya

anemia level of consumption girls teenager

Authors

  • Ni'matush Sholihah
    nimahdhanis29@gmail.com
    Prodi S-1 Gizi , Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Indonesia
  • Sri Andari Dinas Kesehatan Sidoarjo, Indonesia
  • Bambang Wirjatmadi Prodi S-1 Gizi , Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Indonesia
9 September 2019

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC
Background: The prevalence of anemia in adolescent girls was quite high and this is influenced by several factors, including low iron intake, low iron absorption, bleeding, malaria, worm infections and other infections, and also menstruation every month.

Objective: The purpose of this research was to analyze the relationship between the level of protein, vitamin C, iron and folic acid with anemia among female teenagers.

Method:This research a was case control design on class X at SMAN 4 Surabaya. The subject was 44 teenagers, consisting of 22 girls in the control groups and 22 girls in the case groups. Preliminary screening prior to the research found 36 people indicated anemia. Intake of protein, vitamin C, iron and folic acid were obtained through dietary food recall method 2 x 24 hours and compared to the Indonesian standard (AKG). Hemoglobin level was measured using the EasyTouch heamoglobin meter device. The statistical test used in the study was Pearson Correlation test.

Result: The results showed that there was significant relationship between the level of protein consumption and incidence of anemia (p<0.001); iron consumption level and anemia (p=0.01) and level of folic acid intake and anemia (p<0.001). On the other hand, there was no significant relationship found between consumption level of vitamin C and anemia (p=1.0).

Conclusion: There was significant correlation between level consumption of protein, iron, folid acid and the incidence of anemia, and no significant relationship was found between consumption level of vitamin C and anemia.

ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi anemia pada remaja putri cukup tinggi dan hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya asupan zat besi yang rendah dan didukung oleh absorbsi yang rendah pula, pendarahan, penyakit malaria, infeksi cacing maupun infeksi lainnya, selain itu wanita juga mengalami menstruasi setiap bulannya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat konsumsi protein, vitamin c, zat besi dan asam folat dengan status anemia pada remaja putri.

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan sampel kelas X di SMAN 4 Surabaya. Besar sampel dari penelitian ini yaitu 44 responden, yang terdiri dari 22 kelompok kontrol (kelompok yang tidak anemia) dan 22 responden kasus (kelompok yang anemia). Sebelumnya dilakukan pengambilan data awal untuk mengetahui jumlah populasi yang anemia, dan didapatkan sebanyak 36 orang terindikasi anemia. Data asupan protein, vitamin C, zat besi dan asam folat didapatkan melalui metode recall 2 x 24 hours lalu dibandingkan dengan AKG. Kadar hemoglobin diukur dengan alat easy touch. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji korelasi pearson

Hasil: Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian anemia dengan tingkat konsumsi protein (p<0,001; OR=30,33), kejadian anemia dengan tingkat konsumsi zat besi (p<0,001; OR=8,737) dan yang terakhir hubungan antara kejadian anemia dengan tingkat konsumsi asam folat (p=0,01; OR=9,067). Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi vitamin C dengan kejadian anemia (p= 1,0).

Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi protein, zat besi dan asam folat, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi vitamin c dengan anemia. Remaja putri disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan protein, zat besi dan asam folat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.  

Most read articles by the same author(s)