Faktor Risiko Terjadinya Komplikasi Kronis Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pra Lansia
Downloads
Latar Belakang: Diabetes Melitus(DM) adalah kelompok penyakit metabolik dengan hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Faktor risiko terjadinya komplikasi kronis Diabetes Melitus yaitu usia, jenis kelamin, lama menderita, konsumsi obat, dan BMI.
Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya komplikasi kronis Diabetes Melitus Tipe 2 pada pra lansia di Puskesmas Klampis Ngasem Kota Surabaya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain case control. Populasi adalah pasien yang terdaftar pada rawat jalan dan anggota Posyandu Lansia. Besar sampel 30 pra lansia usia 45-59 tahun, 15 kasus dan 15 kontrol. Kriteria kelompok kasus adalah terdiagnosa komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2 berdasarkan data medis sedangkan kriteria kelompok kontrol adalah terdiagnosa Diabetes Melitus Tipe 2 tanpa komplikasi berdasarkan data medis. Variabel independent berupa usia, jenis kelamin, lama menderita DM, aktivitas fisik (recall aktivitas fisik 2x24 jam), status gizi, konsumsi makanan (food recall 2x24 jam), dan konsumsi obat (form MMAS-8) dengan wawancara langsung dan melalui telepon. Variabel dependent berupa data medis. Analisis data menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Faktor risiko komplikasi yaitu lama menderita (p=0,046; OR=2,274), aktivitas fisik (p=1,000; OR=0,000), status gizi (p=0,029; OR=1,911), konsumsi karbohidrat (p=0,999; OR=1,389), konsumsi lemak (p=0,999; OR=0,412), dan konsumsi obat (p=0,990; OR=0,000).
Kesimpulan: Lama menderita dan status gizi menjadi faktor risiko terjadinya komplikasi kronis pada pra lansia. Bagi peneliti selanjutnya, menambahkan indikator biokimia untuk menjelaskan mekanisme terjadinya stres oksidatif terhadap kejadian komplikasi kronis.
Ernawati. Penatalaksanaan keperawatan diabetes melitus terpadu : dengan penerapan teori keperawatan self care orem. (Mitra Wacana Media, 2013).
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat. Republik Indones. 1–100 (2018) doi:1 Desember 2013.
Pengembangan, K. K. R. B. P. dan. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat. Republik Indones. 7, 803–809 (2013).
Soelistijo, S. et al. Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 Di Indonesia 2015. Perkeni (2015).
Liu, Z., Fu, C., Wang, W. & Xu, B. Prevalence of chronic complications of type 2 diabetes mellitus in outpatients - a cross-sectional hospital based survey in urban China. Health Qual. Life Outcomes 8, (2010).
Clarke, P. M. et al. Event rates, hospital utilization, and costs associated with major complications of diabetes: A multicountry comparative analysis. PLoS Med. 7, (2010).
Cheema, S. et al. Risk factors for microvascular complications of diabetes in a high-risk middle east population. J. Diabetes Res. 2018, (2018).
Chugh, S. Diabetes. (Jaypee Brothers Medical Publishers, 2011).
Rosyada, A. dkk. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada Lanjut Usia Determinan of Diabetes Mellitus Chronic Complications on Elderly. J. Kesehat. Masy. Nas. 7, 395–401 (2013).
Mellitus, A. D., Sina, R. S. I. & Sina, R. S. I. PADA PENDERITA DM DI RS IBNU SINA Related Factors with DM Complication Communications in Patients of DMin Ibnu Sina Hospital Dian Musyafirah , Rismayanti , Jumriani Ansar Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. (2016).
Hansah, R. B. Insiden Nefropati Diabetik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Penyakit Dalam RSI Siti Rahmah Padang. Jkb 33–38 (2018).
Fao, J. & Consultation, U. N. U. E. Human energy requirements: report of a joint FAO/ WHO/UNU Expert Consultation. Food Nutr. Bull. 26, 166 (2005).
Rosyida et al. Kepatuhan Pasien pada Penggunaan Obat Antidiabetes dengan Meode Pill-Count dan MMAS-8 di Puskesmas Kedurus Surabaya. J. Farm. Komunitas 2, 36–41 (2015).
Herrera-Rangel, A., Aranda-Moreno, C., Mantilla-Ochoa, T., Zainos-Saucedo, L. & Jáuregui-Renaud, K. The influence of peripheral neuropathy, gender, and obesity on the postural stability of patients with type 2 diabetes mellitus. J. Diabetes Res. 2014, (2014).
Irfan, I. & Israfil, I. Faktor Risiko Kejadian Komplikasi Kardiovaskuler pada Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2. J. Persat. Perawat Nas. Indones. 4, 162 (2020).
Yusharmen. IDN_D1_Diabetes guidlines.pdf. 1 (2008).
Richter, E. A. & Hargreaves, M. Exercise, GLUT4, and skeletal muscle glucose uptake. Physiol. Rev. 93, 993–1017 (2013).
Ganz, M. L. et al. The association of body mass index with the risk of type 2 diabetes: A case-control study nested in an electronic health records system in the United States. Diabetol. Metab. Syndr. 6, 1–8 (2014).
J. Larry Jameson, Anthony S. Fauci, Dennis L. Kasper, Stephen L. Hauser, Dan L. Longo, J. L. Principle of Internal Medicine. (McGraw-Hill Companies Inc, USA, 2012).
Firouzi S, Barakatun-Nisak MY, A. K. Nutritional status, glycemic control and its associated risk factors among a sample of type 2 diabetic individuals, a pilot study. J Res Med Sci 20, 40–46 (2015).
Classification, I. Standards of medical care in diabetes-2014. Diabetes Care 37, 14–80 (2014).
Morello, C. M., Chynoweth, M., Kim, H., Singh, R. F. & Hirsch, J. D. Strategies to improve medication adherence reported by diabetes patients and caregivers: Results of a taking control of your diabetes survey. Ann. Pharmacother. 45, 145–153 (2011).
Letchuman GR, Wan Nazaimoon WM, Wan Mohamad WB, et al. Prevalence of diabetes in the Malaysian National Health Morbidity Survey III 2006. J Med Malaysia 65, 180–186 (2010).
Aronson, J. K. Compliance, concordance, adherence. Br. J. Clin. Pharmacol. 63, 383–384 (2007).
Darusman. Perbedaan perilaku pasien diabetes melitus pria dan wanita dalam mematuhi pelaksanaan diet. Ber. Kedokt. Masy. 25, 31–33 (2009).
Trisnawati, S. K. & Setyorogo, S. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. J. Ilm. Kesehat. 5, 6–11 (2013).
Rosyidah, K. Gambaran Neuropati Perifer Pada Diabetisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang. Univ. Diponegoro 122 (2016).
Guideline Committee of the Japan Diabetes. Evidence-Based Practice Guidelines for the Treatment of Diabetes in Japan. (Nankodo: Tokyo, Japan, 2013).
Forbes, J. M. & Cooper, M. E. Mechanisms of diabetic complications. Physiol. Rev. 93, 137–188 (2013).
Fretts, A. M. et al. Consumption of meat is associated with higher fasting glucose and insulin concentrations regardless of glucose and insulin genetic risk scores: A meta-analysis of 50,345 Caucasians. Am. J. Clin. Nutr. 102, 1266–1278 (2015).
Kim, Y., Keogh, J. & Clifton, P. A review of potential metabolic etiologies of the observed association between red meat consumption and development of type 2 diabetes mellitus. Metabolism. 64, 768–779 (2015).
Tandra, H. Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes Dari Kepala Sampai Kaki. (PT Gramedia Pustaka Utama, 2014).
Tri Susilowati, F. W. Senam Ergonomis Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota SSurakarta. J. Matern. 3, 71–86 (2016).
Suyanto & Susanto, A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabetik. J. Keperawatan dan Pemikir. Ilm. 2, 1–7 (2016).
KRISTINA, H., SARTONO, N. & RUSDI, R. Kadar Peroksida Lipid Dan Aktivitas Superoksida Dismutase Serum Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Bioma 11, 1 (2016).
Sugiani P. S. Status Gizi dan Status MetabolikPasien Diabetes Melitus Rawat Jalan RSUPSanglah. vol. 2 49–57 (2011).
Eckel, R. H. et al. Obesity and type 2 diabetes: What Can be unified and what needs to be individualized? Diabetes Care 34, 1424–1430 (2011).
Kaštelan, S. et al. Body mass index: A risk factor for retinopathy in type 2 diabetic patients. Mediators Inflamm. 2013, (2013).
van Greevenbroek, M. M. J., Schalkwijk, C. G. & Stehouwer, C. D. A. Obesity-associated low-grade inflammation in type 2 diabetes mellitus: Causes and consequences. Neth. J. Med. 71, 174–187 (2013).
Tomic, M. Body mass index: A risk factor for retinopathy in type 2 diabetic patients. Mediators Inflamm. 2013, (2013).
Copyright (c) 2022 Amerta Nutrition
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.