Hubungan Keaktifan Kader dan Partisipasi Ibu pada Kegiatan Posyandu dengan Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Waru Sidoarjo
Downloads
Background: Exclusive breastfeeding program is important because breastfeeding is an important stage for baby's growth. However, exclusive breastfeeding coverage is still low. The role of posyandu cadres is important to increase the coverage of exclusive breastfeeding by giving education to posyandu participants about exclusive breastfeeding.
Objective: To study the relationship between cadre activeness and mother's participation with the coverage of exclusive breastfeeding at the posyandu located in the work area of Waru Public Health Center, Sidoarjo.
Methods: Analytic research with cross sectional design was carried out in July-September 2018. The sample size of 51 posyandu was randomly selected using the stratified random sampling method. The research variables were exclusive breastfeeding coverage, the implementation of posyandu activities, the level of activity of cadres and the participation of mother of children under five were obtained from secondary data posyandu. The location was in the Waru region. To strengthen the results, FGD (Focus Group Discussion) was conducted with mothers of children under five in 5 randomly selected posyandu. Analysis used the Spearmen test.
Results:Out of 51 posyandu there was no exclusive breastfeeding coverage that meets the target of 80%. The target D / S coverage was 87%, 44 posyandu (86.27%) did not meet the target while 7 posyandu (13.73%) had met the target. All cadres belong to the category of active cadres. Posyandu activities that run routinely were 83.31% while 15.69% were not routine. No relationship was found between mother's participation in infants (p = 0.077) and cadre activeness (p = 0.691) with exclusive breastfeeding coverage at posyandu activities. There was a relationship between Posyandu activities and exclusivebreastfeeding coverage (p = 0.004). From the FGD, the results that affect the coverage of exclusive breastfeeding were knowledge, formula feeding and working mothers.
Conclusion: Mother's participation and activeness of posyandu cadres are not related to exclusive breastfeeding coverage, but posyandu activities are connected with exclusive breastfeeding coverage. From the FGD results, it is found that the factors that influenced the exclusive breastfeeding coverage are knowledge, formula feeding and working mothers. It needs to increase the implementation of posyandu activities and socialization for posyandu participants.
ABSTRAK
Latar Belakang: Program ASI eksklusif penting dikarenakan pemberian ASI merupakan tahap penting bagi tumbuh kembang bayi, akan tetapi cakupan ASI eksklusif masih rendah. Peran kader posyandu penting untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif dengan memberikan edukasi kepada peserta posyandu mengenai ASI eksklusif.
Tujuan: Mempelajari hubungan antara keaktifan kader dan partisipasi ibu dengan cakupan ASI eksklusif pada posyandu yang berada pada wilayah kerja puskesmas Waru Sidoarjo.
Metode: Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Besar sampel 51 posyandu dipilih secara acak dengan metode stratified random sampling. Variabel penelitian adalah cakupan ASI eksklusif, pelaksanaan kegiatan posyandu, tingkat keaktifan kader dan partisipasi ibu balita diperoleh dari data sekunder posyandu yang berada di wilayah Waru. Untuk memperkuat hasil dilakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan ibu balita di 5 posyandu yang dipilih secara acak. Analisis menggunakan Spearmen test.
Hasil: Dari 51 posyandu tidak ada cakupan ASI eksklusif yang memenuhi target sebesar 80%. Target cakupan D/S adalah 87%, sebesar 44 posyandu (86,27%) tidak memenuhi target sedangkan 7 posyandu (13,73%) telah memenuhi target. Semua kader termasuk kategori kader aktif. Kegiatan posyandu yang berjalan secara rutin sebesar 83,31% sedangkan sebesar 15,69% tidak rutin. Tidak ditemukan hubungan antara partisipasi ibu balita (p=0,077) dan keaktifan kader (p=0,691) dengan cakupan ASI eksklusif pada kegiatan posyandu. Ada hubungan kegiatan posyandu dengan cakupan ASI eksklusif (p= 0,004). Dari FGD didapatkan hasil yang mempengaruhi cakupan ASI eksklusif adalah pengetahuan, pemberian susu formula dan ibu yang bekerja.
Kesimpulan: Partisipasi ibu dan keaktifan kader posyandu tidak berhubungan dengan cakupan ASI eksklusif, namun kegiatan posyandu berhubungan dengan cakupan ASI eksklusif. Hasil FGD didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan ASI eksklusif adalah pengetahuan, pemberian susu formula dan ibu yang bekerja. Perlu ditingkatkan pelaksanaan kegiatan posyandu dan sosialisasi pada peserta posyandu.
Unicef. Breastfeeding. (2011).
Kementrian Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI (2014). doi:351.770.212 Ind P
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Lap. Nas. 2007 (2007). doi:1 Desember 2013
Dinas Kesehatan Sidoarjo. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014. (2015).
Dinas Kesehatan Sidoarjo. Laporan Tahunan 2017. (2018).
Kurniawan, B. Determinan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. J. Kedokt. Brawijaya (2013). doi:10.1533/9780857099266.1.166
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Sepuluh Manfaat ASI. (2016).
Ri, K. K. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 33 Tahun 2012. Peratur. Pemerintah Republik Indones. No 33 Tahun 2012 (2012). doi:S0167-8140(04)00565-1 [pii]10.1016/j.radonc.2004.12.010
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Noor 33 Tahunn 2102 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. 2012 (2012). doi:10.1016/S0009-2509(01)00413-4
Do Paço, A. et al. The role of marketing in the promotion of breastfeeding. J. Med. Mark. (2010). doi:10.1057/jmm.2010.13
Susanto, A. Peran Kader Posyandu Sebagai Agen Perubahan Perilaku Pada Ibu Hamil Dalam Upaya Menekan Angka Kematian. 2nd Semin. Nas. IPTEK Terap. 2017 (2017).
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Kementerian Kesehatan RI (2011). doi:362.11.Ind P
M Kresno. Pemanfaatan Posyandu di Kelurahan Cipinang Kec. Jatinegara Kodya Jakarta Timur. (FKM Universitas Indonesia, 2008).
Retnowati, Y., Noviani, D. & Susanti, S. UPAYA PENINGKATAN KEIKUTSERTAAN IBU DALAM KELOMPOK KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS JUATA LAUT KOTA TARAKAN. JPMB (Jurnal Pengabdi. Masy. Borneo) (2017).
Kementrian Kesehatan RI. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Kementrian Kesehatan Ri Pusat Promosi Kesehatan (2012). doi:10.1159/000317898
Djuhaeni, H., Gondodiputro, S. & Suparman, R. Motivasi Kader Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Posyandu. Maj. Kedokt. Bandung (2010). doi:10.15395/mkb.v42n4.26
Miskin, S., Rompas, S. & ISmanto, A. Y. Hubungan pengetahuan ibu dan peran kader dengan kunjugan balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pineleng. E-journal Keperawatan (2016).
Akbar, M. A., Kandarina, B. I. & Alit Gunawan, I. M. Studi Ketidakaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Paramasan, Banjar, Kalimantan Selatan. J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet. (2016). doi:10.21927/ijnd.2015.3(1).60-67
Suhat & Hasanah, R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Kegiatan Posyandu (Studi Kasus di Puskesmas Palasari Kabupaten Subang). J. Kesehat. Masy. (2014). doi:ISSN 1858-1196
Sholihah, N. & Kusumadewi, S. Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak. in Prosiding SNATIF (2015).
Kader, P., Dalam, P., Dektesi, U. & Kesehatan, D. Kata Kunci : kegiatan posyandu, peran aktif kader, kegiatan terintegrasi . PENDAHULUAN. J. Pengabdi. pada Masy. (2014).
Septiani, H., Budi, A. & Karbito. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. J. Ilmu Kesehat. 2, 159–174 (2017).
Bahriyah, F., Outri, M. & Jaelani, A. K. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eklsusif pada Bayi. J. Endur. 2, 113–118 (2017).
Setyorini, R. N., Widjanarko, B. & Suguhantono, A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian Air Susu Ibu(ASI) Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang. J. Kesehat. Masy. 5, 620–628 (2107).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.