Hubungan Antara Umur, Gravida, Dan Status Bekerja Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Dan Anemia Pada Ibu Hamil

Age Gravida Working Status Chronic Energy Deficiency Anemia

Authors

  • Zahidatul Rizkah
    zahidatul32@gmail.com
    Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Airlangga, Indonesia
  • Trias Mahmudiono Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Airlangga, Indonesia
23 October 2017

Downloads

 

Background: Chronic Energy  Deficiency, and Anemia in pregnancy have become two the indirect and major causes of maternal and infant mortality cases in Indonesia. Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of age, gestational age, gravida on Chronic Energy Deficiency occurrence and anemia. Methods: . The purpose of this study was to determine the effect of age, gravida, and work status on Chronic Energy Deficiency occurrence and Anemia.Results: The results showed that unemployed mothers had a probability of 0.824 times for Chronic Energy Deficiency compared with working mothers, multigravidal mothers had a probability of 1.021 times for Chronic Energy Deficiency compared with primigravida mothers, and 3,200 times for Chronic Energy Deficiency compared with primigravida mothers. Pregnant women <20 years of age have an anemia risk of 2.250 times compared with age 20-35 years, and age> 35 years have anemia risk 5.885 times greater than the age of 20-35 years. Unhealthy mothers and mothers who have risk of Anemia 1.990 greater than pregnant women who work.

Conclusion: The conclusion of this research is that there is influence of work status, primigravida to Chronic Energy Deficiency occurrence, and there is influence of age, working status, and gravida on occurrence Anemia in pregnant mother. Advice for pregnant women is to conduct counseling to health workers on a regular basis and meet the nutritional needs during pregnancy according to the advice of health workers to prevent the occurrence of Chronic Energy Deficiency and anemia during pregnancy.


ABSTRAK

 

Latar Belakang: Proporsi ibu hamil dengan KEK di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2010 sebesar 33,5% meningkat menjadi 38,5% pada tahun 2013.  

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur, gravida, dan status  bekerja  terhadap kejadian KEK dan Anemia pada ibu hamil.  

Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 153 ibu hamil yang periksa selama bulan Januari-Desember 2014 sebagai sampel. Sampel ini dipilih secara acak dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengaruh antar variabel dianalisis menggunakan uji Logistic Regression (α = 0,05).  

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki kemungkinan 0,824 kali untuk mengalami KEK dibandingkan dengan ibu yang bekerja, ibu multigravida memiliki kemungkinan 1,021 kali untuk mengalami KEK dibandingkan dengan ibu primigravida, dan 3,200 kali untuk mengalami KEK dibandingkan dengan ibu primigravida, . Ibu hamil yang berumur < 20 tahun memiliki resiko mengalami Anemia 2,250 kali dibandingkan dengan umur 20-35 tahun, dan usia > 35 tahun memiliki resiko mengalami Anemia 5,885 kali lebih besar dibandingkan dengan usia 20-35 tahun. Ibu yang tidak bekerja memiliki resiko mengalami Anemia 1,990 lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang bekerja.

Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh status bekerja, primigravida terhadap kejadian KEK, dan terdapat pengaruh umur, status bekerja, dan gravida  terhadap kejadian Anemia pada ibu hamil. Saran untuk ibu hamil adalah untuk melakukan konseling kepada petugas kesehatan secara teratur dan memenuhi kebutuhan nutrisinya selama hamil sesuai saran petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya KEK dan anemia pada masa kehamilan.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>