Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Downloads
Background: Diabetes Mellitus is one of the degenerative diseases which is the highest morbidity by increasing 30,2 % from 2012 to 2013 in Surabaya. Low physical activity is suspected to be one factor of uncontrolled fasting blood sugar level of Diabetes Melitus patients.
Objectives: Based on the problem, this study was conducted to analyze the relationship of physical activity with fasting blood sugar level of type 2 Diabetes Mellitus patient in MulyorejoPublic Health Center Surabaya.
Methods: This research used cross sectional design with a sample of 62 people. Data were collected using structured interview guide and IPAQ. Blood sampling using spectrophotometer method performed by medical analyst of laboratory of Mulyorejo Public Health Center. Analysis used was Spearman's Rho statistical test.
Results: The results showed as many as 62.9% of respondents had low physical activity and as much as 58.0% of respondents had fasting blood sugar levels in the high category. The results showed there was a correlation between physical activity with fasting blood sugar level of type 2 Diabetes Mellitus patient.
Conclusion: Theconclusion of this research there was relationship between physical activity with fasting blood glucose level of type 2 Diabetes Mellitus patient. We recommend that people with type 2 Diabetes Mellitus apply good physical activity such as cycling or walking routinely 3-4 days a week for 20 minutes each day and reduce sitting activity so that fasting blood sugar levels can be controlled.
ABSTRAK
Latar belakang: Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang masih tinggi di kota Surabaya dengan peningkatan kasus dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 30,2 %. Aktivitas fisik rendah merupakan salah satu faktor resiko tidak terkontrolnya kadar gula darah penderita Diabetes Melitus.
Tujuan: Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan penelitian untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Mulyorejo Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 62 orang. Pengumpulan data dengan panduan wawancara terstruktur dan IPAQ. Pengambilan sampel darah dengan metode spektrofotometer yang dilakukan oleh analis medis laboratorium Puskesmas Mulyorejo. Analisis dilakukan dengan uji statistik Spearman's Rho.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 62,9 % responden memiliki aktivitas fisik rendah dan sebanyak 58,0 % responden memiliki kadar gula darah puasa dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa penderita Diabetes Melitus tipe 2 (p=0,000).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa penderita Diabetes Melitus tipe 2. Sebaiknya bagi penderita Diabetes Melitus tipe 2 dapat menerapkan aktivitas fisik yang baik seperti rutin bersepeda atau jalan kaki 3-4 hari dalam seminggu selama 20 menit setiap harinya dan mengurangi aktivitas duduk supaya kadar gula darah puasa terkontrol.
World Health Organization. Global Status Report on Noncommunicable Disease 2010.2011. Available from www.who.org. Diakses pada 28 September 2016
Gibney J.M., Margarett M.B., Kearney M.J., Arab L.Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;(2009
IDF Diabetes Atlas. 2013. Available from www.diabetesatlas.org. Diakses pada 19 November 2016
Dinas Kesehatan Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012. Surabaya; 2013
Barnes, D.E. Program Olahraga Diabetes. Yogyakarta: Citra Aji Parama; 2011
Dolongseda, FV., Masi, GN., Bataha, YB. Hubungan Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. 2017. 5(1), 1-8. Available from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2248/1805. Diaksespada 19 April 2017
American Diabetes Association.Classification and Diagnosis of Diabetes Melitus. Diabetes Care;2015 Vol 38 (Suppl. L) S8-16
IPAQ. Guidelines for Data Processing And Analysis of the International Physical Activity Quistionnare (IPAQ). 2015
RISKESDAS. Laporan Nasional Riskesdas 2013. Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan; 2013. Available from http://www.depkes.go.id/resources/download/general/hasil%20riskesdas%202013.pdf. Diakses pada 28 September 2016
Ngaisyah, Dewi. Hubungan Pola Makan Dengan Tingkat Gula Darah Anggota DPRD Propinsi Kalimantan Timur. Jurnal Medika Respati 2015 Vol 10:hal 1-14 Available journal.respati.ac.id/index.php/medika/article/download/162/147. Diakses pada 7 April 2017
Mahendra. Care Your Self Diabetes Melitus. Jakarta: EGC; 2008
Trisnawati dan Setyorogo. (2013). Faktor Resiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkarang Jakarta Barat Tahun 2012. 2013 5(1) Available from http://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/yuni-indri-faktor-resiko-dm.pdf.Diakses pada 10 April 2017
Botham, Kathleen M., Peter A. Mayes. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Biokimis Harper. Ed-25(terjemahan);2009. Appleton & Lange, 2003:p 254-270
Kemenkes, RI. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Resiko Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2010
Irawan, Dedi. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis. Universitas Indonesia ; 2010
Hariyanto, F. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Tahun 2013. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 2013
Paramitha, GM.Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.2014 Available from http://eprints.ums.ac.id/29212/9/askah_publikasi.pdf. Diakses pada 28 September 2016)
Schteingart, E. David. Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes Mellitus. Dalam: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Editor Edisi Bahasa Indonesia, Huriawati Hantanto[et Al.] Ed. 6. Jakarta: EGC, 1263; 2005
Ilyas, E. I. Olahraga bagi Diabetesi dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksaan Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011
Kronenberg. Williams Texbook of Endocrinology. Philadelphia:Saunder Elsevier Publishing; 2008
Barnes, D.E. Program Olahraga Diabetes. Yogyakarta:Citra Aji Parama; 2011
Soegondo, S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I.,Editor. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu bagi Dokter maupun edukator diabetes.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011
Nurayati, L. Tingkat Konsumsi Zat Gizi, Gaya Hidup dan Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya; 2017
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.